Rabu, 22 Agustus 2012

TEORI DAN KONSEP PERILAKU


TEORI DAN KONSEP PERILAKU
23/08/2012
Pengertian

Perilaku adalah suatu kegiatan & aktifitas organisme yang bersangkutan, baik aktifitas yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati oleh orang lain.
Manusia berperilaku atau beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan / goal. Dengan adanya kebutuhan akan muncul motivasi atau
penggerak. Sehingga individu itu akan beraktifitas untuk mencapai tujuan & mengalami kepuasan. Pada umumnya, perilaku dapat ditinjau secara sosial yaitu :
pengaruh hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.

           

Proses Pembentukan Perilaku Menurut Para Ahli

SKINNER (1983)
Menurut Skinner, perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus. Teori Skinner disebut teori S-O-R (stimulus-organisme-respos).
Ada 2 jenis respons menurut teori S-O-R :
            1. Respondent respon : respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu & menimbulkan respons yang relatif tetap.
            2. Operant respon : respons yang timbul & berkembang kemudian diikuti oleh stimuli yang lain.
Berdasarkan teori S-O-R, perilaku manusia dibagi 2 kelompok:
            1. Perilaku tertutup, yaitu perilaku yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Contoh : perasaan, persepsi, perhatian.
            2. Perilaku terbuka, yaitu perilaku yang dapat diamati oleh orang lain berupa tindakan atau praktek.


BENYAMIN BLOOM (1908)
Menurutnya ada 3 tingkat ranah perilaku :
Pengetahuan (knowledge)
            Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki.
Sikap (attitude)
            Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
Tindakan atau praktek
Praktek terpimpin adalah melakukan sesuatu tetapi masih menggunakan panduan. Sedangkan praktek secara mekanisme adalah melakukan sesuatu hal secara otomatis.
Adapapun adopsi adalah tindakan tidak hanya rutinitas tetapi sudah dilakukan modifikasi perilaku yang berkualitas.
           
PERUBAHAN PERILAKU
Teknik dasar perubahan perilaku terdiri dari :

PERILAKU
Yaitu adanya pengaruh hubungan antara organisasi dengan lingkungannya terhadap perilaku intrapsikis & biologis. Intrapsikis adalah proses-proses dan dinamika
mental atau psikologis yang mendasari perilaku. Biologis adalah proses-proses dan dinamika saraf faali (neural fisiologis) yang ada dibalik suatu perilaku.

SEL-SEL TUBUH
Yaitu tubuh dibekali dengan sel-sel yang berfungsi sebagai penerima rangsang (reseptor), penerus rangsang (adjustor) & sel-sel penanggap rangsang (affector).
Dengan berfungsinya ketiga jenis sel-sel tubuh ini, organisasi dapat menerima rangsang (bunyi) dan menanggapinya secara tepat (berbunyi).

SISTEM SARAF terbagi menjadi dua :
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari sel-sel saraf otak & sum-sum tulang belakang. Sistem safat ini berfungsi mengkoordinasi perilaku-perilaku yang kompleks dikoordinasi oleh otak
dan yang sederhana (seperti reflek) oleh sum-sum tulang belakang.
2. Sistem saraf tepi (perifer)
Sistem saraf ini terdapat dalam semua organ lain dalam tubuh manusia. Tugas utamanya adalah menyalurkan rangsangan-rangsangan yang diterima baik dari dalam
maupun dari luar tubuh ke sistem saraf pusat.

Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

1. Faktor Biologis
Yaitu adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia dan bukan pengaruh lingkungan atau sitausi. Misalnya bercumbu, memberi makan, merawat anak dan
perilaku agresif. Selain itu, adanya motif biologis yang mendorong perilaku manusia juga menjadi faktor biologis yang mempengaruhi prilaku manusia. Sebagai
contoh misalnya kebutuhan akan makan, minum, istirahat, seksual dan kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan bahaya.

2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen afektif yaitu aspek emosional dari faktor sosiopikologis. Komponen kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui
manusia.Komponen konatif yaitu aspek vilisional yang berhubungan dengan kebiasaan & kemauan bertindak.

Komponen Afektif Terdiri dari Sosiogenis, Sikap & Emosi

Motif Sosiogenis (Motif Sekunder)
Menurut David McClelland motif sosiogenis terdiri dari kebutuhan berprestasi, kebutuhan akan kasih sayang dan kebutuhan berkuasa. Sedangkan menurut W.I
Thomas dan Florian Znanieecki motif sosiogenis terdiri dari keinginan memperoleh pengalaman baru, keinginan untuk mendapat respon, keinginan akan pengakuan
dan keingnan akan rasa aman.

Sikap
Sikap adalah Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi ide, objek, situasi atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau
motivasi. Sikap relatif lebih menetap. Sikap mengandung aspek evaluatif dan Sikap timbul dari pengalaman.

Emosi
Menunjukkan kegoncangan organisme disertai gejala kesadaran,keperilakuan & proses fisiologis. Fungsi emosi adalah untuk pembangkit energi, pembawa informasi
intrapersonal, pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal dan sumber informasi tentang keberhasilan kita.

Lamanya emosi :
Lamanya emosi bisa berlangsung singkat dan bisa berlangsung lama. Mood lah yang mempengaruhi persepsi pada stimuli yang merangsang alat indera.
Intensitas emosi :
Intensitas emosi meliputi emosi ringan dan kuat. Emosi ringan adalah meningkatkan perhatian pada situasi yang dihadapi dan disertai perasaan tegang sedikit.
Emosi kuat adalah disertai rangsangan fisiologis yg kuat, detak jantung, tekanan darah, pernafasan dan ardenalin. Semua itu terjadi peningkatan.

Komponen Kognitif

Konponen kognitif ini adalah hubungannya dengan kepercayaan. Yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,
pengalaman atau intuisi (Hohler,et al,1978:48). Kepercayaan memberikan perspektif dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan
dan menentukan sikap terhadap objek sikap.

Komponen Konasi

Kemauan
Dorongan, energi, tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan.
Kebiasaan
Adalah aspek perilaku manusia yg menetap, berlangsung secara otomatis & tidak direncanakan.
Merupakan reaksi khas yg diulangi seseorang secara berkali-kali.


6 komentar:

  1. terimakasi atas infonya bu
    saran dari saya mungkin bisa ditambahkan untuk sumbernya, lumayan bisa jadi referensi

    BalasHapus
  2. materinya bagus...sebaiknya cantumnkan sumber refferensi akan bertambah bagus

    BalasHapus